Thursday 5 May 2011

Hafidz kecil di rumah




Tangisan langit mengguyur kota Jogja dikala senja. Merayu jiwa- jiwa melelapkan mata didinginnya kota yang penuh dengan rahmatNYA. Basahnya tanah dan dedaunan menandakan karuniaNYA masih menyelimuti kita semua. Ku dengar suara adzan berkumandang, pertanda undanganNYA telah digemakan untuk memecah keheningan senja Jogja. Ku langkahkan kaki untuk mengambil air wudlu dan bersegera berangkat menuju rumah muliaMU. Kusaksikan rumah hafidz Qur’an sebelum masuk kepelataran rumah nan agung itu. kulangkahkan kaki kananku untuk memasuki rumah penentram hati dan jiwaku. Kusaksikan anak- anak kecil yang berusia kisaran enam samapai 12 tahun membaca kitab suci yang KAU turunkan kepada Nabi agung junjungan umat manusia. Karena dialah kami dapat berinteraksi dengan surah – surah buatanMU, bahkan bisa berkomunikasi denganMU.   “Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada beliau dan keluarganya yaa Rabb” lirihku dalam hati.   Kulakukan shalat sunnah sebagai pelengkap beribadah kepadaMU, dan berharap ampunan yang Kau berikan kepadaku beserta kedua orang tuaku. Selesai salam, iqomahpun berkumandang merdu ditelingaku. Ku ambil shof pertama, tepat dibelakang imam. Tak seperti masjid- masjid pada umumnya, yang ketika waktu sholat masih banyak anak- anak kecil yang ramai dan bersenda gurau dengan temannya meskipun waktu sholat telah dimulai. Itupun mereka tidak bisa dimarahi sesuka kita, karena mereka (anak-anak kecil) yang hadir dimasjid itu jauh lebih baik dari pada anak-anak yang menonton televisi di rumah, apalagi orang dewasa yang menyepelekan undangan dari penciptanya. Hanya saja, cara kita menegur mereka yang ramai ketika sholatlah yang perlu diperhatikan dan dibenahi. Jangan sampai kita memarahi mereka. Karena jika hal tersebut kita lakukan, sama halnya kita menjauhkan rasa suka mereka kepada rumah Allah nan mulia ini.   Lain halnya di masjid ini, anak- anak kecil itu bersaing dengan orang- orang dewasa untuk menempati shof pertama dengan tertib. Dan ada 2 anak kecil yang mengapit disebelah kanan kiriku. Betapa teduh wajah mereka, kulihat anak yang berada disisi kananku kira-kira berumur sekitar 9 tahun. Sedangkan disebelah kiriku berusia sekitar enam tahun. Ustd Afifudin yang notabene baru saja aku kenal menjadi imam dalam sholat kali ini. Beliau seusia denganku, tapi kualitasnya jauh sekali diatasku. Sholatpun dimulai, sembari ku menghayati setiap bacaan sang imam, tanpa aku sadari aku juga mendengar secara lirih anak kecil disamping kiriku mengikuti bacaan-bacaan Qur’an nan merdu sang imam. Subhanallah, anak sekecil itu yang usianya baru 6 tahun sudah hafal dan lancar dengan surah-surahMU. Padahal aku sendiri tidak hafal seratus persen dengan surah yang dibaca sang imam tadi. Karena dalam setiap sholat, imam dimasjid ini kebanyakan membaca secara acak surah- surah Al Qur’an yang terdiri dari 30 juz tersebut.   Tanpa aku sadari air mata inipun menetes menghayati bacaan surah sang imam, dan merasa bodoh karena belum mampu menghafal surah- surahNYA. Masih kalah dengan anak kecil yang usianya jauh dibawahku. Selesai salam, anak kecil ini mencium tanganku..subhanallah…..aku semakin menundukkan kepala karena tak kuasa menahan air mataku. Seorang anak kecil yang pasti dimuliakan olehNYA mencium tangan seorang hamba yang masih kotor ini. Aku semakin trenyuh dan terhanyut dalam rasa gundah gulana yang sejuk mendamaikan hatiku, tapi menggoncang jiwaku. Ku melihat anak kecil itu masih asyik berdzikir, menyebut- nyebut dengan indah nama Tuhannya. Tak terasa aku merasa telah menjadi seorang bapak yang dicium tangannya oleh anak kandungnya.padahal aku tak mengenal siapa gerangan orang tua anak kecil ini. Setelah selesai berdzikir dan berdo’a, aku melihat anak kecil ini dan anak- anak kecil yang lain sedang berasyik masyuk membaca hafalan mereka. Kulakukan sholat sunnah sebagai penebus dosa- dosaku dan berdo’a padaNYA.   Yaa Rahman, ampuni dosa- dosa kami dan dosa-dosa kedua orang tua kami. Muliakanlah dunia dan akhiratnya,serta Lapangkanlah alam kuburnya.   Yaa Rohim, ampuni dosa- dosa orang- orang yang telah mendidik kami, guru-guru dan dosen kami.   Yaa Rabb,muliakanlah dan sejahterakanlah mereka semua sebagaimana mereka telah mempermudah jalannya kami menuntut ilmu dan beriman kepadaMU   Yaa karim, pertemukanlah kami dengan suami atau istri yang sholeh dan sholehah sehingga bisa mendidik putra dan putri kami menjadi generasi rabbani yang mencintaiMU dan mencintai kami.   Yaa karim,karuniakanlah kami anak- anak yang sholeh dan sholehah yang bisa berbakti di jalanMU, jalan agamaMU, dan jalan orang- orang yang mendekatkan diri padaMU.   Yaa Rabb, permudah jalan kesuksesan orang- orang yang berusaha mendekatkan diri padaMU.   Yaa Rabb, permudah jalan kesuksesan anak kecil tadi yang menggugah hati dan jiwaku, permudah rizkinya, dan bahagiakanlah kedua orang tuanya   Yaa Rabb, ampunilah orang yang pernah menyakiti kami.   Yaa Rabb, sesungguhnya engkau Maha kaya dan sangat mudah bagiMU untuk mengabulkan semua do’a setiap hamba yang memohon kepadaMU…   NB:kisah nyata beberapa jam yang lalu     >>> by :  Rachmat Efendi<<<

No comments:

Post a Comment